Tuesday, October 7, 2008

Pencarian

Gaung takbir kemenangan masih terngiang,
Di kedua relung telinga ini,
Dan gema takbir itu masih menggelora,
Merasuk dalam hati sanubari,
Mengiringi suasana hati yang bersyukur,
Telah menjalankan yang wajib selama sebulan,
Insya Allah ridho Allah dapat menyertai orang yang bertaqwa dalam setiap langkah kehidupan, yang selalu mengagungkan asma-Nya setiap saat.

Di tengah luapan kegembiraan itu,
Manusia tak bernama itu masih belum menemukan dirinya,
Masih mencari jati dirinya,
Di antara reruntuhan bangunan jiwa yang pernah kokoh berdiri,
Yang telah dibangun dengan kekuatan hati yang suci,
Yang telah dipoles dengan kejernihan pikiran,
Yang akhirnya perlahan digerogoti oleh derasnya terpaan angin kehidupan,
Yang kini telah hancurkan topangan suci,
Hanya tinggalkan kepingan jiwa,
Lebur dalam debu kenangan.

Manusia itu masih terseok dalam pencariannya,
Mengkais-kais dalam panasnya bara serpihan,
Mencongkel-congkel di antara puing-puing ketentraman yang selalu diharapkan,
Dengan selalu menggunakan tongkat keyakinan,
Bahwa serpihan itu akan bisa menjadi puing,
Dari puing akan dibentuk bongkahan,
Kemudian bongkahan disatukan kembali menjadi bangunan,
Bangunan yang lebih kokoh pondasi keyakinannya,
Menjaga dari deburan ombak prahara yang mungkin datang.

Manusia tak bernama itu masih terus mencari,
Mencoba temukan serpihan yag paling kecil,
Yang paling kuat,
Yang paling keras,
Di tengah deru nafasnya yang menderu,
Karena usia terus mengejarnya.

Dan manusia itu masih terus mencari,
Mencari sampai nanti

No comments: